DHI Sukabumi - Tujuan digelontorkannya Dana Desa dari Pemerintah Pusat yakni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kualitas pelayanan publik, mendorong pembangunan ekonomi desa, Dana Desa juga ditujukan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan kegiatan kemasyarakatan.
Namun tak jarang dengan besaran Dana Desa yang diterima, sering terdapat oknum yang diduga kuat menyalahgunakan anggaran tersebut hingga berani melakukan memanipulasi anggaran, Seperti halnya yang terjadi di Desa Batununggal, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Beedasarkan informasi dari salah satu warga yang minta disembunyikan namanya, bahwa terdapat dugaan alokasi anggaran fiktif yang bersumber dari Dana Desa tahun 2023. yaitu Kegiatan Pembangunan rehabilitasi/peningkatan sarana prasarana Tambatan Perahu sebesar 3 juta dan 31 Juta.
"Tahun 2023 muncul alokasi anggaran pembangunan rehabilitasi tambatan perahu disitu tercatat 3 juta dan 31 juta, jelas itu bisa dicek secara online. Tetapi apa memang pembangunannya direalisasikan? dan apakah Desa Batununggal memiliki dermaga perahu baik itu yang bersifat permanen atau terapung. Kalau memang ada tunjukan kepada masyarakat," ketusnya kepada DHI beberapa waktu lalu.
Namun anehnya kata dia, stelah dilakukn pemantauan beberapa hari kemarin, tiba tiba postingan tersebut berubah keperuntukannya menjadi pengembangan dan pengelolaan informasi pembangunan desa berbasis aplikasi digital dengan nominal yang sama.
"Kok aneh Ya bisa dirubah rubah begitu, padahal jelas ini anggaran 2023, tentunya ini merupakan kelemahan dunia pemerintahan ketika terdapat dugaan pelanggaran dengan gampangnya mereka merubah semau dia. Untungnya kami sudah mengantongi bukti tersebut sebagai pemberkasan dan bukti lainnya untuk dilaporkan ke pihak berwenang nantinya," tegas dia.
Sementara, saat dikonfirmasi via telpon terkait masalah tersebut Kepala Desa Batununggal, Kecamatan Cibadak, Mulyadi, tidak merespon. Kemudian saat ditemui di Kantor Desanya siang tadi (08/07/25) dirinya malah terkesan menghindar.
Hingga ditayangkan berita ini belum ada tanggapan dari pihak desa terkait dugaan alokasi anggaran fiktif tersebut.
Aris